Menguak Ketenangan di Tengah Keterpurukan: Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam IAIN Kudus Berkunjung ke Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Yogyakarta, 29 Mei 2024 - Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus melaksanakan kunjungan praktik pengalaman lapangan di Pondok Tetirah Dzikir, yang berlokasi di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang diadakan pada hari Rabu, 29 Mei 2024 ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan pecandu narkoba.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Hj. Farida, M.Si, selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus. Dalam sambutannya, Hj. Farida mengapresiasi inisiatif Pondok Tetirah Dzikir yang telah menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang penanganan ODGJ dan pecandu narkoba melalui pendekatan spiritual.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Kyai Muhammad Tri Hardono, pengasuh Pondok Tetirah Dzikir. Beliau menjelaskan bahwa pondok ini fokus pada upaya pemulihan ODGJ dan pecandu narkoba dengan cara mengajak mereka kembali mengingat Sang Pencipta melalui dzikir. "Kita kondisikan mereka sholat dzikir dengan lafal Laa ilaaha illallah. Itu ternyata luar biasa. Dari berdzikir itu orang yang dalam keadaan parah jiwanya, terguncang hidupnya itu bisa tenang, tenteram. Sehingga kami ini lebih dikenal sebagai pondoknya ODGJ, orang-orang narkoba atau orang bermasalah karena mereka itu dengan begitu (dzikir), tenang," ujar Kyai Muhammad Tri Hardono.
Para mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini, mendapatkan banyak wawasan baru tentang pendekatan spiritual dalam bimbingan konseling. Mereka berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para penghuni pondok dan melihat proses rehabilitasi yang diterapkan di sana.
Acara ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang bimbingan konseling, khususnya dalam penanganan kasus-kasus yang melibatkan ODGJ dan pecandu narkoba. Dengan demikian, mereka akan lebih siap dan kompeten saat terjun ke dunia kerja nanti.
Kunjungan ini juga menjadi bukti nyata dari sinergi antara dunia pendidikan dan lembaga rehabilitasi dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.