Konsorsium Program Studi Bimbingan Konseling Islam "Kearifan Lokal dan Spiritual dalam Konseling Indigenous"
Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) mengadakan Konsorsium di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) dengan tema "Kearifan Lokal dan Spritual dalam Konseling Indigenous". (Selasa, 22/11/2022). Konsorsium tersebut berlangsung secara daring melalui zoom meeting dan secara luring di ruang meeting FDKI yang dihadiri oleh Wakil Dekan II, Farida, M.Si., narasumber Farikhatul 'Ubudiyah, M.A. serta para dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Farida memaparkan bahwa kearifan lokal dan spritual dalam konseling indigenous menjadi tawaran yang sangat menarik saat ini, dimana di era 5.0 memberikan kesempatan seseorang untuk berinteraksi kepada siapapun disekitarnya.
Sementara itu, dalam pemaparan materi yang disampaikan oleh Farikhatul 'Ubudiyah, M.A., konseling indigenous awal mulanya dibawa oleh ilmuwan dari Korea, Philipina, dan Thailand yang menempuh pendidikan di barat. Saat mereka pulang ke daerahnya masing-masing, mereka menemukan perbedaan ketika akan menerapkan psikologi di daerah mereka.
“Karena adanya perbedaan, makanya penggunaan intervensi konseling dari barat itu sering tidak efektif bagi masyarakat indigenous,” tegasnya.
Lebih lanjut, Farikhatul juga menjelaskan berbagai masalah dalam konseling indigenous yaitu terkait sifat budaya yang lentur .
"Budaya itu kan lentur, akibat dari lentur itu menjadi luntur. Sifat budaya yang lentur dan luntur itu ketika tidak diikat dengan tulisan maka dia akan menguap begitu saja dan seiring berkembangnya waktu akan ditinggalkan oleh penduduk," jelasnya.
Yuliatun, salah satu peserta konsorsium, berharap agar kedepannya konseling indigenous bisa menjadi salah satu mata kuliah di prodi BKI, sehingga akan memperkaya pengetahuan mahasiswa BKI dalam pencarian judul skripsi. (Rohim)